perhitungan harga budidaya tamanam hias
Perhitungan Harga
Budi Daya Tanaman Hias
Bagaimana Cara Penghitungan Harga Pada Budidaya Tanaman Hias?
Perencanaan
bisnis yang baik sangat diperlukan agar usaha yang dijalankan bisa berhasil
dengan baik. Dimulai dengan pencarian ide, penentuan jenis usaha, lokasi usaha,
kapan memulai usaha, target pasar, sampai strategi pemasarannya. Satu hal yang
juga tidak kalah penting adalah masalah pengelolaan keuangan, termasuk di
dalamnya perhitungan dari besaran biaya investasi dan operasional, sampai
ketemu harga pokok produksinya, kemudian penentuan besaran margin, sehingga
bisa ditentukan berapa harga jualnya.
Perhitungan
biaya produksi produk pada dasarnya sama untuk jenis apa pun, begitu pula
dengan budi daya tanaman hias. Hanya sedikit perbedaannya. Biasanya kalau budi
daya tanaman hias. Pengambilan marginnya lebih besar karena biaya operasional
dan risikonya juga lebih besar.
Biaya
yang bagus dimasukkan ke dalam perhitungan penentuan harga pokok produksi yaitu
biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat/gedung, dll), serta
biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan overhead). Biaya bahan baku
adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, baik bahan baku utama,
bahan tambahan maupun bahan kemasan.
Semua
biaya tersebut adalah komponen yang akan menentukan harga pokok produksi suatu
produk. Kuantitas produk sangat memengaruhi harga pokok produksi, semakin besar
kuantitasnya maka efisiensi akan semakin bisa ditekan, dan harga pokok produksi
yang didapatkan akan makin kecil.
Harga
Pokok Produksi (HPP) dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harga Jual Produk (HJP) diawali dengan
penetapan HPP/unit dari setiap produk yang dibuat. HPP/unit adalah HPP dibagi
dengan jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya, pada satu kali produksi tanaman
hias dengan HPP Rp.3.000.000,- dihasilkan 6.000 tangkai bunga, HPP/tangkai
adalah Rp.3.000.000,- dibagi dengan 6.000 yaitu Rp 500,-. Harga jual adalah HPP
ditambah dengan laba yang diinginkan. Jika misalnya ditentukan margin
keuntungan 100%, harga jualnya adalah HPP + 0,5 (HPP), jadi harga jualnya
adalah Rp1.000,- per tangkai bunga. Metode Penetapan Harga Produk secara teori
dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, berikut.
- Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach)
Dari tingkat
permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari
harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga
terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
- Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)
Menentukan harga dengan cara
menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang
diinginkan baik dengan markup pricing
dan break even analysis.
- Pendekatan Pasar (Market Approach)
Merumuskan harga untuk
produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang
memengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan,
social budaya, dan lain-lain.
Setelah
dapat ditentukan harga pokok produksi (HPP), bisa ditentukan harga jual. Harga
jual ini ditentukan dengan mempertimbangkan juga harga competitor dan besaran
margin yang ingin diraih oleh perusahaan.
Harga
jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung
dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya distribusi
dan promosi.
sumber foto :
http://blogcadiak.blogspot.co.id/2016/09/perhitungan-biaya-budi-daya-tanaman.html
http://blogcadiak.blogspot.co.id/2016/09/perhitungan-biaya-budi-daya-tanaman.html
Disalin Dari:www.firde7.xyz 9
Bagaimana cara pengerjaan di dalam tabel itu yah kak?
BalasHapus